Jumat, 10 Februari 2017

CINTA TAK CUKUP SEBATAS PENGERTIAN ATAU SEKEDAR PERASAAN, TETAPI IA BUTUH KESETIAAN YANG BAHKAN MELEBIHI PENGORBANAN


Berusaha mempertahankan cinta tentu sudah menjadi tanggung jawab setiap pelakunya. Baik pria maupun wanita, keduanya dituntut untuk berupaya mempertahankan cinta mereka, dari usaha orang lain untuk membuat cinta itu mengalami masalah.

Kedua insan yang  menjadi satu karena cinta, hendaklah saling mendukung satu sama lain, tidak malah membiarkan cintanya bekerja sendirian, lalu menuntut cintanya untuk mengalah dan tunduk pada kemauannya sendiri, tanpa pernah mau berusaha untuk memahami, apa mau dari cintanya tersebut.


Dua manusia, pria dan wanita yang ditakdirkan untuk hidup bersama, pada umumnya mereka bersatu karena dipersatukan oleh cinta. Tapi tak sedikit pasangan cinta, akhirnya terjebak dalam sebuah keputusan bodoh, dengan mengakhiri cinta melalui sebuah perceraian, tak mau berkorban untuk mempertahankan, seperti saat mereka berkorban untuk menyatukannya.


SALAM GEMILANG.

Kamis, 09 Februari 2017

SEJAK AWAL MULA MANUSIA SATU SAMA LAIN TERCIPTA DALAM BENTUK DAN RUPA TAK SAMA


Perbedaan antar manusia sebaiknya tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk berinteraksi. Perbedaan itu ada, justru agar manusia bisa saling melengkapi satu dengan yang lain, diantara kelebihan dan kekurangan mereka.

Bahkan dengan golongan bukan manusia, interaksi bisa berlangsung dengan sangat baik, karena interaksi itu mampu menembus perbedaan yang ada, dengan cara mengesampingkan pemikiran yang menempatkan perbedaan itu menjadi sesuatu hal yang buruk.

Janganlah perbedaan menjadi batas untuk sebuah persahabatan, apalagi jika sampai membuat pikiran larut dalam kebencian. Persahabatan itu universal, tidak hanya sebatas antara warna merah dengan warna merah lainnya.

Biarlah keragaman warna berbaur dan berpadu menjadi satu, untuk membuat keberagaman itu benar-benar menjadi indah.

SALAM GEMILANG.

Senin, 06 Februari 2017

HIDUP TIDAKLAH LAMA KALAUPUN LAMA TAK MUNGKIN SELAMANYA


Semua makhluk yang terlahir sebagai manusia, dipastikan tak satupun dari mereka menginginkan umur pendek. Keinginan ini sangat manusiawi, dan relevan sepanjang masa. Sekalipun pertanyaan itu ditujukan kepada seseorang yang sudah berusia akil balig, tidak ada bedanya, mereka juga tetap menginginkan hidup lebih lama lagi.

Berkeinginan untuk hidup lebih lama, rasanya adalah hak setiap orang. Tidak ada hal yang membuatnya menjadi tabu, jika setiap orang menginginkan hidup lebih lama. Sekali lagi, keinginan itu sangat wajar.

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa manusia seringkali berperilaku seolah hidup tidak akan pernah ada akhirnya ?

Rahmat yang melimpah ruah tidak jarang membuat manusia lupa dan tak mampu mengendalikan diri. Kemampuan mereka secara ekonomi, telah menggiring mereka menjadi sosok yang angkuh dan sombong. Mereka selalu menomor satukan dirinya dan menomor sekiankan orang lain. Tindakan itu terlihat saat mereka bicara, yang tak berbatas kata-kata.

Manusia layak bersukacita atas rahmat dari Tuhan. Namun dibalik semua itu, manusia harus menyadari bahwa hidup pasti akan berakhir. Alangkah baiknya, jika seseorang yang mendapat limpahan rahmat dari Tuhan, muncul menjadi insan yang rendah hati, dan tetap bertindak manusiawi terhadap sesamanya manusia.

SALAM GEMILANG ...

Sabtu, 04 Februari 2017

TIDAK ADA KEBIASAAN BURUK YANG MENGHASILKAN KEGEMBIRAAN, JIKAPUN ADA, SIFATNYA HANYALAH SEMENTARA

Kebiasaan adalah perilaku yang terjadi berulang kali dan berlangsung secara terus menerus dalam kurun waktu yang sudah cukup lama. Karena keberlangsungannya yang sudah cukup lama, kebiasaan itu kemudian berubah dan meningkat menjadi kebutuhan.

Sulit bagi manusia, untuk melepaskan diri dari sebuah kebiasan, sekalipun kebiasaan itu adalah kebiasaan buruk. Manusia yang telah terikat dengan sebuah kebiasaan, mereka akan gelisah jika kebiasaan itu tidak segera tersalurkan.

Manusia yang memiliki kebiasaan buruk, mereka akan mencari kemanapun dan berusaha untuk menemuka dimanapun, tempat yang menyediakan fasilitas dan komoditas, untuk menyalurkan kebiasaan buruk itu. Semua itu mereka lakukan, hanya untuk memuaskan nafsu kebiasaan, yang telah berubah menjadi kebutuhan khusus.

Bantulah diri anda, untuk berusaha menahan diri dari setiap kebiasaan buruk, yang menguasai alam pikiran serta merusak jiwa dan hati nurani anda.

SALAM GEMILANG