Seringkali manusia akhirnya memutuskan untuk hidup
dalam keputus asaan, karena jalan hidup yang mereka lalui tergolong didominasi
penderitaan. Dan penderitaan itu terasa semakin sempurna, ketika mereka merasa
semakin tertekan oleh situasi, dimana dunia semakin terasa jauh, seiring dengan
semakin terpuruknya status sosial yang mereka sandang.
Kehidupan memang tidak bisa ditebak. Hari ini bisa
saja kehidupan sangat menderita, tetapi esok siapa yang tau. Atau bisa saja
terjadi sebaliknya, hari ini hidup sangat senang, besok siapa yang tau. Belajar
dari perkataan itu, ada baiknya manusia untuk terus tegak, dan terus maju
melawan setiap aura putus asa.
Kesusahan yang datang silih berganti, tentu akan
membawa manusia kepada pertanyaan yang sangat besar. Apa yang salah pada diriku
? ... Atau ... Apakah orang tuaku telah berbuat salah ? ... Bahkan tidak
jarang, manusia menuduh Tuhan itu tidak adil. Hal itu menandakan, manusia sudah
tak mampu mengendalikan diri, sehingga ia menunjukkan bahwa dia telah putus asa.
Manusia harus tegar, harus berpegang teguh pada
Kuasa Ilahi, bahwa pada saatnya nanti semua akan indah pada waktunya ... !!