Sabtu, 16 Juli 2016

TEHNOLOGI ADA UNTUK DIKUASAI, BUKAN MALAH MENGUASAI

Tehnologi hendaknya membuat manusia tumbuh menjadi lebih mengerti, dan turut serta sebagai insan yang mampu mengendalikannya, sehingga tehnologi sungguh-sungguh bermanfaat, dan membangun manusia itu sendiri untuk semakin menggunakan akal pikirnya ke arah yang lebih positif.

Tehnologi telah membuat belahan dunia yang satu dengan belahan dunia lainnya menjadi sangat dekat,  membuat setiap orang dengan mudah mendapatkan informasi tentang belahan dunia lain, yang sebelumnya tak mungkin diketahui. Tetapi kini semua itu bisa didapat dengan mudah bahkan dengan sangat mudah.

Tetapi seringkali tehnologi ini membuat manusia lepas kontrol, tanpa sadar mereka telah mengorbankan orang-orang terdekatnya. Tak jarang, akibat ketidak mampuan mengendalikan diri terhadap kuasa tehnologi berbasis jejaring sosial, hubungan keluarga menjadi retak bahkan tak sedikit berujung pada kehancuran.

Tehnologi memang sungguh membuat manusia mampu mencapai banyak hal dengan mudah dan cepat, tanpa harus melakukan perjalanan dengan menempuh jarak yang panjang, serta tidak harus menunggu waktu yang lama. Tetapi tehnologi jualah, yang membuat manusia begitu mudah tertipu, karena mereka terlena, tak sadar telah dikendalikan oleh kemudahan-kemudahan yang ditawarkan tehnologi itu sendiri.

Hendaklah manusia berhati-hati terhadap sikap mereka, yang kadang terlalu berlebihan memberikan perhatiannya terhadap tehnologi, khususnya tehnologi berbasis jejaring sosial ... !

SALAM GEMILANG

Kamis, 14 Juli 2016

PENGADILAN ADALAH TEMPAT KAUM PENGADIL UNTUK MENGADILI PELAKU KEJAHATAN DAN KORBANNYA DENGAN CARA YANG ADIL

Setiap rencana jahat yang diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata, pasti memiliki tempat di penjara. Bahkan ketika kejahatan itu masih tersimpan dalam bentuk rencana, penjara telah menyediakan tempat untuk itu. Sudah menjadi keharusan, semua tindak kejahatan, harus dipertanggung jawabkan di dalam penjara. 

Tetapi sayang seribu kali sayang, pengadilan yang dikawal oknum pekerja hukum yang dilengkapi senjata dalam bentuk undang-undang lengkap dengan pasal berlapis, sering kali takluk tak berdaya, bertekuk lutut dikaki para oknum pelanggar hukum, yang datang menyerang  pengadilan dengan bersenjatakan uang.

Pengadilan yang seharusnya menjadi tempat bagi kaum pengadil untuk bertindak secara adil, seringkali berubah menjadi panggung sandiwara, tempat dimana oknum pengadil bersama penjahat berduit, mempermainkan hukum dan menginjak-injak keadilan

SALAM GEMILANG