Selasa, 04 Desember 2018

JANGANLAH MENILAI KEGAGALAN MASA LALU DARI SISI BURUKNYA SAJA, KARENA IA AKAN MEMBUAT SEPANJANG HARI PENUH DENGAN KECEMASAN

Rasa takut akan gagal pada hari ini, biasanya bermula dari sebuah kegagalan, yang pernah terjadi pada waktu lalu. Hal ini terjadi, karena kegagalan masa lalu itu, melulu dipandang dari perspektif negatifnya. Perlu diketahui, bahwa kegagalan itu adalah guru yang baik. Tidak sedikit orang, kemudian berhasil setelah banyak belajar dari kegagalan-kegagalan yang pernah terjadi. Jadi, kegagalan memang peristiwa yang tidak menyenangkan, tetapi tidak seharusnya kegagalan selalu mendapat predikat buruk.

Mengingat hal-hal buruk di masa lalu, tentu tidak ada salahnya. Yang menjadi salah adalah, ketika kita mengurungkan usaha atau karya baru hanya karena rasa takut akan kegagalan, seperti yang pernah terjadi pada saat-saat dulu.

SALAM GEMILANG

Minggu, 25 Maret 2018

PERKAWINAN BUKANLAH SEKEDAR BERSATUNYA PRIA DAN WANITA, TETAPI HENDAKLAH BERSATU KARENA ADANYA JODOH YANG BERDASARKAN SALING CINTA


Perkawinan bukanlah sekedar bersatunya dua insan saling mencinta, tetapi peristiwa yang terjadi karena ada jodoh. Perkawinan tak mungkin terjadi, jika tidak ada jodoh. 

Jodoh bukanlah sekedar terjadinya sebuah peristiwa yang mempersatukan pria dan wanita dalam sebuah perkawinan, tetapi ia telah menjadi ikatan cinta yang tidak akan terpisahkan untuk selamanya, kecuali maut datang menjemput.

SALAM GEMILANG

Sabtu, 24 Maret 2018

TAK CUKUP SEKEDAR IDENTITAS AGAMA HENDAKLAH MENJADI LANDASAN IMAN


Identitas adalah tanda khusus, yang dapat digunakan oleh seseorang untuk mengenali orang lain. Tetapi seringkali, identitas dibuat hanya untuk sekedar melengkapi tanda pengenal, namun tidak tercermin pada amal dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.

Agama sebagai identitas bukanlah sekedar pelengkap pada tanda pengenal, tetapi ajarannya yang berlandaskan rahmat bagi sesama manusia, hendaklah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sudah seharusnya agama ditempatkan pada posisi yang sebenarnya, sebagai manfaat untuk kehidupan umat manusia. Agama tidak boleh digunakan sebagai sarana untuk memuluskan keinginan, dalam usaha mencapai kepentingan pribadi. Agama hadir untuk jadi manfaat bagi umat manusia, bukan untuk dimanfaatkan.

Tetapi seringkali manusia memanfaatkan agama, untuk mendukung ambisinya yang dipenuhi nafsu.

Untuk menguasai sebuah wilayah, kelompok tertentu tidak segan-segan bergerak dengan mengatas namakan agama. Untuk mendapatkan istri lebih dari satu, seorang pria tidak segan-segan memanfaatkan agama dengan dalih ibadah.

Untuk mendapatkan uang dalam jumlah yang besar, seseorang atau kelompok tertentu tidak takut membawa-bawa agama dengan dalih peduli kemanusiaan. Untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi pada sebuah struktur, seseorang atau kelompok tertentu tidak segan-segan memanfaatkan agama dengan dalih panggilan untuk melayani sesama manusia.

Sudah sepatutnya agama menjadi landasan iman, bukan sekedar pelengkap pada identitas diri, atau bagian dari kesempurnaan tanda pengenal, dan agama ada bukan hanya untuk azas manfaat.

SALAM GEMILANG

Jumat, 23 Maret 2018

YANG BARU SELALU MENJADI DAMBAAN SAAT YANG LAMA BELUM MEMENUHI HARAPAN


Wajar-wajar saja, jika seseorang kecewa terhadap usahanya yang gagal. Sikap itu muncul ketika ia ketahui, usaha yang ia bangun dengan susah payah, ternyata belum membuahkan hasil sesuai dengan harapan. Jadi, sangat wajar jika rasa kecewa muncul karenanya.


Rasa kecewa itu akan bertambah semakin kuat, saat mengetahui nilai harta yang diinvestasikan tidak sepadan dengan nilai keuntungan yang diharapkan, atau bahkan nilai jual malah berada jauh dibawah nilai harta investasi. Hal-hal seperti itulah, yang kemudian sering membuat manusia memutuskan berhenti berusaha.


Para pembaca yang budiman ...


Kegagalan dalam usaha, bukanlah hal yang baru didalam kehidupan manusia. Hampir seluruh manusia pernah mengalami itu. Bahkan tidak sedikit dari mereka, justru telah mengalami kegagalan demi kegagalan.


Tetapi mereka terus berusaha bangkit, sekalipun merangkak diantara puing-puing usaha yang gagal. Mereka berusaha membangun usaha baru sebagai dambaan setelah usaha lama pupus tidak memenuhi harapan.


Janganlah sebuah kegagalan menjadi momok yang menakutkan, sehingga keinginan untuk memulai usaha yang baru, selalu tertunda akibat keraguan yang timbul oleh karenanya.



SALAM GEMILANG

Kamis, 22 Maret 2018

TIDAK SEORANGPUN AKAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEBAHAGIAANKU SELAIN DIRIKU SENDIRI


Tidak seorangpun manusia di muka bumi ini bisa merasakan bahagia, kalau bukan oleh dirinya sendiri. Merekalah yang bertanggung jawab atas kebahagiaan dirinya. Pola pikir merekalah yang menentukan apakah mereka bahagia atau tidak.


Walaupun dalam prakteknya manusia membutuhkan sesamanya dalam usaha memetik sebuah kebahagiaan, tetapi untuk ukuran, manusia harus menentukan sendiri, apakah mereka bahagia atau tidak. Karena penilaian kebahagiaan oleh sesamanya, tak pernah mendapat pengakuan dari manusia itu sendiri. 

Bahagia itu pilihan diri sendiri. Mau bahagia atau tidak adalah pilihan diri sendiri, bukan karena pilihan orang lain. Oleh karena itu, jangan salahkan orang lain kalau hari ini tidak bahagia. Sekalipun ada andil pihak lain yang menyebabkan ketidak bahagiaan terjadi, tetap saja hal itu menjadi tanggung jawab diri sendiri.



SALAM GEMILANG