Identitas adalah tanda khusus,
yang dapat digunakan oleh seseorang untuk mengenali orang lain. Tetapi
seringkali, identitas dibuat hanya untuk sekedar melengkapi tanda pengenal,
namun tidak tercermin pada amal dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.
Agama sebagai identitas bukanlah
sekedar pelengkap pada tanda pengenal, tetapi ajarannya yang berlandaskan
rahmat bagi sesama manusia, hendaklah diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Sudah seharusnya agama
ditempatkan pada posisi yang sebenarnya, sebagai manfaat untuk kehidupan umat
manusia. Agama tidak boleh digunakan sebagai sarana untuk memuluskan keinginan,
dalam usaha mencapai kepentingan pribadi. Agama hadir untuk jadi manfaat bagi
umat manusia, bukan untuk dimanfaatkan.
Tetapi seringkali manusia
memanfaatkan agama, untuk mendukung ambisinya yang dipenuhi nafsu.
Untuk menguasai sebuah wilayah,
kelompok tertentu tidak segan-segan bergerak dengan mengatas namakan agama.
Untuk mendapatkan istri lebih dari satu, seorang pria tidak segan-segan
memanfaatkan agama dengan dalih ibadah.
Untuk mendapatkan uang dalam
jumlah yang besar, seseorang atau kelompok tertentu tidak takut membawa-bawa
agama dengan dalih peduli kemanusiaan. Untuk mendapatkan kedudukan yang lebih
tinggi pada sebuah struktur, seseorang atau kelompok tertentu tidak segan-segan
memanfaatkan agama dengan dalih panggilan untuk melayani sesama manusia.
Sudah sepatutnya agama menjadi
landasan iman, bukan sekedar pelengkap pada identitas diri, atau bagian dari
kesempurnaan tanda pengenal, dan agama ada bukan hanya untuk azas manfaat.
SALAM GEMILANG