Kamis, 05 Desember 2019

SETIAP HARI ADALAH KESEMPATAN YANG BAIK UNTUK MEWUJUDKAN MIMPI MENJADI KENYATAAN

Pasrah dan berputus asa, seringkali menjadi pilihan orang yang sering mengalami kegagalan didalam hidupnya. Mereka cenderung memilih untuk mundur dan tidak meneruskan usaha, hanya karena mengalami beberapa kali kegagalan dalam melakukan usaha.

Hari lalu tidak akan sama rejekinya dengan hari ini. Begitu juga dengan hari ini, tidak mungkin rejekinya bisa sama dengan hari esok. Jika kemarin usaha mengalami kegagalan, bisa saja hari ini bisa meraih keberhasilan. Kalaupun tidak hari ini, tentu bisa saja esok hari.

Teruslah berjuang untuk sebuah cita-cita, karena setiap hari, peluang untuk berhasil selalu terbuka.

SALAM GEMILANG .

Selasa, 04 Desember 2018

JANGANLAH MENILAI KEGAGALAN MASA LALU DARI SISI BURUKNYA SAJA, KARENA IA AKAN MEMBUAT SEPANJANG HARI PENUH DENGAN KECEMASAN

Rasa takut akan gagal pada hari ini, biasanya bermula dari sebuah kegagalan, yang pernah terjadi pada waktu lalu. Hal ini terjadi, karena kegagalan masa lalu itu, melulu dipandang dari perspektif negatifnya. Perlu diketahui, bahwa kegagalan itu adalah guru yang baik. Tidak sedikit orang, kemudian berhasil setelah banyak belajar dari kegagalan-kegagalan yang pernah terjadi. Jadi, kegagalan memang peristiwa yang tidak menyenangkan, tetapi tidak seharusnya kegagalan selalu mendapat predikat buruk.

Mengingat hal-hal buruk di masa lalu, tentu tidak ada salahnya. Yang menjadi salah adalah, ketika kita mengurungkan usaha atau karya baru hanya karena rasa takut akan kegagalan, seperti yang pernah terjadi pada saat-saat dulu.

SALAM GEMILANG

Minggu, 25 Maret 2018

PERKAWINAN BUKANLAH SEKEDAR BERSATUNYA PRIA DAN WANITA, TETAPI HENDAKLAH BERSATU KARENA ADANYA JODOH YANG BERDASARKAN SALING CINTA


Perkawinan bukanlah sekedar bersatunya dua insan saling mencinta, tetapi peristiwa yang terjadi karena ada jodoh. Perkawinan tak mungkin terjadi, jika tidak ada jodoh. 

Jodoh bukanlah sekedar terjadinya sebuah peristiwa yang mempersatukan pria dan wanita dalam sebuah perkawinan, tetapi ia telah menjadi ikatan cinta yang tidak akan terpisahkan untuk selamanya, kecuali maut datang menjemput.

SALAM GEMILANG

Sabtu, 24 Maret 2018

TAK CUKUP SEKEDAR IDENTITAS AGAMA HENDAKLAH MENJADI LANDASAN IMAN


Identitas adalah tanda khusus, yang dapat digunakan oleh seseorang untuk mengenali orang lain. Tetapi seringkali, identitas dibuat hanya untuk sekedar melengkapi tanda pengenal, namun tidak tercermin pada amal dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.

Agama sebagai identitas bukanlah sekedar pelengkap pada tanda pengenal, tetapi ajarannya yang berlandaskan rahmat bagi sesama manusia, hendaklah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sudah seharusnya agama ditempatkan pada posisi yang sebenarnya, sebagai manfaat untuk kehidupan umat manusia. Agama tidak boleh digunakan sebagai sarana untuk memuluskan keinginan, dalam usaha mencapai kepentingan pribadi. Agama hadir untuk jadi manfaat bagi umat manusia, bukan untuk dimanfaatkan.

Tetapi seringkali manusia memanfaatkan agama, untuk mendukung ambisinya yang dipenuhi nafsu.

Untuk menguasai sebuah wilayah, kelompok tertentu tidak segan-segan bergerak dengan mengatas namakan agama. Untuk mendapatkan istri lebih dari satu, seorang pria tidak segan-segan memanfaatkan agama dengan dalih ibadah.

Untuk mendapatkan uang dalam jumlah yang besar, seseorang atau kelompok tertentu tidak takut membawa-bawa agama dengan dalih peduli kemanusiaan. Untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi pada sebuah struktur, seseorang atau kelompok tertentu tidak segan-segan memanfaatkan agama dengan dalih panggilan untuk melayani sesama manusia.

Sudah sepatutnya agama menjadi landasan iman, bukan sekedar pelengkap pada identitas diri, atau bagian dari kesempurnaan tanda pengenal, dan agama ada bukan hanya untuk azas manfaat.

SALAM GEMILANG

Jumat, 23 Maret 2018

YANG BARU SELALU MENJADI DAMBAAN SAAT YANG LAMA BELUM MEMENUHI HARAPAN


Wajar-wajar saja, jika seseorang kecewa terhadap usahanya yang gagal. Sikap itu muncul ketika ia ketahui, usaha yang ia bangun dengan susah payah, ternyata belum membuahkan hasil sesuai dengan harapan. Jadi, sangat wajar jika rasa kecewa muncul karenanya.


Rasa kecewa itu akan bertambah semakin kuat, saat mengetahui nilai harta yang diinvestasikan tidak sepadan dengan nilai keuntungan yang diharapkan, atau bahkan nilai jual malah berada jauh dibawah nilai harta investasi. Hal-hal seperti itulah, yang kemudian sering membuat manusia memutuskan berhenti berusaha.


Para pembaca yang budiman ...


Kegagalan dalam usaha, bukanlah hal yang baru didalam kehidupan manusia. Hampir seluruh manusia pernah mengalami itu. Bahkan tidak sedikit dari mereka, justru telah mengalami kegagalan demi kegagalan.


Tetapi mereka terus berusaha bangkit, sekalipun merangkak diantara puing-puing usaha yang gagal. Mereka berusaha membangun usaha baru sebagai dambaan setelah usaha lama pupus tidak memenuhi harapan.


Janganlah sebuah kegagalan menjadi momok yang menakutkan, sehingga keinginan untuk memulai usaha yang baru, selalu tertunda akibat keraguan yang timbul oleh karenanya.



SALAM GEMILANG

Kamis, 22 Maret 2018

TIDAK SEORANGPUN AKAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEBAHAGIAANKU SELAIN DIRIKU SENDIRI


Tidak seorangpun manusia di muka bumi ini bisa merasakan bahagia, kalau bukan oleh dirinya sendiri. Merekalah yang bertanggung jawab atas kebahagiaan dirinya. Pola pikir merekalah yang menentukan apakah mereka bahagia atau tidak.


Walaupun dalam prakteknya manusia membutuhkan sesamanya dalam usaha memetik sebuah kebahagiaan, tetapi untuk ukuran, manusia harus menentukan sendiri, apakah mereka bahagia atau tidak. Karena penilaian kebahagiaan oleh sesamanya, tak pernah mendapat pengakuan dari manusia itu sendiri. 

Bahagia itu pilihan diri sendiri. Mau bahagia atau tidak adalah pilihan diri sendiri, bukan karena pilihan orang lain. Oleh karena itu, jangan salahkan orang lain kalau hari ini tidak bahagia. Sekalipun ada andil pihak lain yang menyebabkan ketidak bahagiaan terjadi, tetap saja hal itu menjadi tanggung jawab diri sendiri.



SALAM GEMILANG

Rabu, 20 Desember 2017

WALAU HIDUP BANYAK SUSAHNYA TAPI YANG PASTI,TAK SELAMANYA HIDUP SELALU SUSAH


Seringkali manusia akhirnya memutuskan untuk hidup dalam keputus asaan, karena jalan hidup yang mereka lalui tergolong didominasi penderitaan. Dan penderitaan itu terasa semakin sempurna, ketika mereka merasa semakin tertekan oleh situasi, dimana dunia semakin terasa jauh, seiring dengan semakin terpuruknya status sosial yang mereka sandang.


Kehidupan memang tidak bisa ditebak. Hari ini bisa saja kehidupan sangat menderita, tetapi esok siapa yang tau. Atau bisa saja terjadi sebaliknya, hari ini hidup sangat senang, besok siapa yang tau. Belajar dari perkataan itu, ada baiknya manusia untuk terus tegak, dan terus maju melawan setiap aura putus asa.


Kesusahan yang datang silih berganti, tentu akan membawa manusia kepada pertanyaan yang sangat besar. Apa yang salah pada diriku ? ... Atau ... Apakah orang tuaku telah berbuat salah ? ... Bahkan tidak jarang, manusia menuduh Tuhan itu tidak adil. Hal itu menandakan, manusia sudah tak mampu mengendalikan diri, sehingga ia menunjukkan bahwa dia telah putus asa.


Manusia harus tegar, harus berpegang teguh pada Kuasa Ilahi, bahwa pada saatnya nanti semua akan indah pada waktunya ... !!


SALAM GEMILANG

Kamis, 06 April 2017

BESI YANG BENGKOK TAK MUNGKIN LURUS KEMBALI. SEKALIPUN BISA DILURUSKAN TAK MUNGKIN LURUS SEPERTI SEDIAKALA


Membangun relasi yang baik hingga tumbuhnya rasa saling percaya, tentu saja tidak semudah yang kita bayangkan. Butuh pengorbanan untuk sampai ke tingkat itu, hingga garis tipis yang memungkinkan untuk saling curiga, sungguh sudah tidak ada lagi. Bahkan seseorang berkorban lebih dari hal yang biasa, hanya untuk mendapatkan sebuah kepercayaan.


Relasi yang dibangun atas dasar saling percaya, akan mempercepat berbagai urusan, paling tidak setiap urusan akan berjalan lebih mudah. Sama halnya dengan jalan lepas hambatan, lurus dan mulus, maka kendaraan lalu-lalang dengan lancar diatasnya. Hal itu tidak akan pernah terjadi, jika relasi dari satu pihak dengan pihak yang lain tidak berdasarkan saling percaya.


Kepercayaan itu bagai kawat besi, jika bengkok tak mungkin bisa lurus lagi. Jikapun lurus, tak mungkinlah lurus seperti sediakala. Kepercayaan juga bisa diibaratkan seperti bangunan. Janganlah bangunan sampai rubuh. Sekalipun bangunan yang sama bisa didirikan lagi, namun bangunan lama sudah tak mungkin kembali seperti semula.

Demikian juga dengan nilai sebuah kepercayaan. Janganlah sebuah kepercayaan sampai ternoda. Jika sebuah keperceyaan sampai ternoda, sekalipun bisa dimaafkan namun nilai sebuah kepercayaan tak mungkin kembali seperti sediakala. Demikian juga dengan relasi, mungkin akan tetap terjalin namun nilai kepercayaan yang sudah terbangun dengan baik tidak akan kembali seutuh seperti dulu.


Baiklah setiap orang berusaha membangun relasi berdasarkan sebuah kepercayaan, dan merawat relasi itu dengan baik. Karena setiap orang akan menemukan hal-hal baik dari sebuah hubungan yang baik. Dan tentu saja akan menguntungkan siapapun, saat relasi saling percaya terjalin dan berlangsung dengan baik pula.


SALAM GEMILANG

Rabu, 05 April 2017

AIR AKAN BERHENTI MENGALIR, SAAT IA MENEMUKAN TITIK YANG PALING RENDAH

Artinya, jika tiba saatnya, kelak semua orang akan berhenti pada titik terendahnya. Titik terendah dalam hal ini adalah saat dimana mereka sudah tak mampu lagi berbuat apa-apa. Ketidak mampuan dimaksud antara lain, tak mampu menggunakan indra penglihatan, tak mampu menggunakan mulut untuk berkomunikasi, bahkan tak mampu menggerakkan seluruh anggota tubuh. Yang ada hanyalah air mata.

Sobat yang gemilang,

Perlu diingat, air akan berhenti mengalir, saat ia tiba pada titik yang terendah. Hidup perlu dinikmati, tetapi tidak dengan cara berlebihan. Menikmati hidup, bisa dilakukan dengan mengesampingkan cara-cara angkuh. Cara yang cenderung menyombongkan diri. Menikmati hidup, lakukanlah dengan cara-cara yang menggembirakan banyak orang. Karena menggembirakan banyak orang, akan menggembirakan kita, saat titik terendah itu tiba.

Hendaklah yang punya mata melihat, yang punya telinga hendaklah mendengar.

Salam sehat, 

SALAM GEMILANG

Jumat, 10 Februari 2017

CINTA TAK CUKUP SEBATAS PENGERTIAN ATAU SEKEDAR PERASAAN, TETAPI IA BUTUH KESETIAAN YANG BAHKAN MELEBIHI PENGORBANAN


Berusaha mempertahankan cinta tentu sudah menjadi tanggung jawab setiap pelakunya. Baik pria maupun wanita, keduanya dituntut untuk berupaya mempertahankan cinta mereka, dari usaha orang lain untuk membuat cinta itu mengalami masalah.

Kedua insan yang  menjadi satu karena cinta, hendaklah saling mendukung satu sama lain, tidak malah membiarkan cintanya bekerja sendirian, lalu menuntut cintanya untuk mengalah dan tunduk pada kemauannya sendiri, tanpa pernah mau berusaha untuk memahami, apa mau dari cintanya tersebut.


Dua manusia, pria dan wanita yang ditakdirkan untuk hidup bersama, pada umumnya mereka bersatu karena dipersatukan oleh cinta. Tapi tak sedikit pasangan cinta, akhirnya terjebak dalam sebuah keputusan bodoh, dengan mengakhiri cinta melalui sebuah perceraian, tak mau berkorban untuk mempertahankan, seperti saat mereka berkorban untuk menyatukannya.


SALAM GEMILANG.

Kamis, 09 Februari 2017

SEJAK AWAL MULA MANUSIA SATU SAMA LAIN TERCIPTA DALAM BENTUK DAN RUPA TAK SAMA


Perbedaan antar manusia sebaiknya tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk berinteraksi. Perbedaan itu ada, justru agar manusia bisa saling melengkapi satu dengan yang lain, diantara kelebihan dan kekurangan mereka.

Bahkan dengan golongan bukan manusia, interaksi bisa berlangsung dengan sangat baik, karena interaksi itu mampu menembus perbedaan yang ada, dengan cara mengesampingkan pemikiran yang menempatkan perbedaan itu menjadi sesuatu hal yang buruk.

Janganlah perbedaan menjadi batas untuk sebuah persahabatan, apalagi jika sampai membuat pikiran larut dalam kebencian. Persahabatan itu universal, tidak hanya sebatas antara warna merah dengan warna merah lainnya.

Biarlah keragaman warna berbaur dan berpadu menjadi satu, untuk membuat keberagaman itu benar-benar menjadi indah.

SALAM GEMILANG.