Senin, 21 Maret 2016

BERUSAHA HIDUP HEMAT BUKAN BERARTI SENGAJA HIDUP MELARAT

Hidup hemat adalah hal menggunakan hasil jerih payah dengan cara yang tepat, dan membelanjakannya pada hal-hal yang sifatnya primer. Dengan cara itu mereka telah berusaha untuk hidup dengan hemat.

Tidak sedikit manusia menanggapi seruan untuk hidup hemat, dengan cara yang kurang tepat. Hidup hemat bagi mereka adalah berusaha menggunakan hasil jerih payah seminimal mungkin, dan jika ada peluang mereka lebih senang memanfaatkan hal-hal yang bersifat cuma-cuma, walau sesungguhnya secara ekonomi mereka tergolong mampu.

Hidup hemat bukan berarti bekerja dan menabung, lalu mati sebelum menikmatinya.

SALAM GEMILANG .. !!

Minggu, 20 Maret 2016

JADILAH ORANG YANG DISUKA, SEKALIPUN SAAT TAK DIBUTUHKAN

Berusahalah untuk menjadi orang yang dibutuhkan, sekaligus menjadi orang yang disukai masyarakat. Orang yang disuka akan selalu dinanti kehadirannya, sementara orang yang dibutuhkan hanya akan dicari ketika ia diperlukan. 

Memiliki kemampuan menguasai salah satu bidang tehnologi yang  mempengaruhi hajat hidup orang banyak, membuat seseorang menjadi figur yang sangat dibutuhkan. Tetapi perilaku angkuh dari sebahagian para tenaga ahli itu, seringkali membuat mereka menjadi orang yang tak disuka, dan kemudian menjadikan mereka sebagai tenaga ahli yang tidak berguna. 

Sia-sialah seseorang yang memiliki kemampuan baik tehnikal maupun intelektual, jika kemampuan itu tidak di salurkan, dan tidak dirasakan oleh masyarakat.

SALAM GEMILANG

Sabtu, 19 Maret 2016

JANGAN BERHARAP AKAN KEBENARAN SEJATI JIKA MELIHAT SESUATU DARI SISI LUARNYA SAJA

Sering kali informasi tak benar beredar di tengah masyarakat, yang kemudian oleh publik dikonsumsi mentah-mentah. 

Menyebarkan informasi dengan tingkat akurasi yang tak jelas, dengan demikian sipenyebar informasi telah membantu berusaha membungkam kebenaran.

Tidak sedikit informasi yang bernada provokasi sengaja dipublikasikan, untuk mengubah cara pandang masyarakat akan sebuah pemahaman, dan berpaling kepada pemahaman yang satunya.

Sebelum menyebarkan informasi, perlu dipastikan terlebih dahulu kebenaran dan keakuratan data yang akan disebarkan, agar masyarakat mendapatkan informasi yang sehat.

Hal itu bisa dilakukan, dengan konfirmasi langsung kepada sumber utama, atau paling tidak berusaha menemukan informasi dari sebuah lembaga atau perorangan, yang sudah diakui tingkat kredibilitasnya.

Tidak baik menyebarkan informasi, jika kebenaran daripada informasi itu belum berada pada puncak akurasi yang maksimal.

SALAM GEMILANG

Jumat, 18 Maret 2016

TAK MUNGKIN POHON SALING BERGESEKAN JIKA SATU SAMA LAIN BERDIRI BERJAUHAN

Memberi kesempatan luas kepada seseorang untuk mengenal kita lebih dekat, sama saja membuka peluang yang sama baginya, untuk melakukan hal-hal yang tidak baik terhadap kita. 

Situasi itu sangat manusiawi, dan memang disanalah letak wajarnya. Logikanya, mana mungkin orang jauh yang tidak mengenal kita melakukan hal-hal yang tidak baik terhadap diri kita. 

Jikapun peluang untuk melakukan hal yang tidak baik selalu ada, baik yang sudah saling mengenal atau tidak, namun kesempatan untuk berbuat tidak baik bagi yang tidak saling mengenal, biasanya dikategorikan kepada hal yang sangat dikecualikan.

Perlu disadari, insan berdekatanlah yang memiliki kemungkinan yang besar untuk saling bergesekan satu sama lain.

SALAM GEMILANG

Kamis, 17 Maret 2016

LEBIH BAIK GAGAL DISAAT YANG TEPAT DARIPADA BERHASIL PADA SAAT YANG SALAH

Gagal mencapai puncak keberhasilan janganlah dianggap sebagai sebuah kecelakaan, yang bisa menghentikan niat untuk berusaha mencoba lagi menggapai puncak keberhasilan itu. 

Jadikanlah kegagalan sebagai cermin, yang bisa digunakan sebagai perisai untuk menghindar dari kegagalan-kegagalan berikutnya.

Biarlah kegagalan hari ini menjadi bagian dari pengalaman hidup, menjadi dasar yang kokoh untuk melanjutkan perjalanan menuju keberhasilan yang sejati. 

Buat apa berhasil sekarang, jika kemudian keberhasilan itu menjadi benih kegagalan pada saat-saat yang akan datang.

SALAM GEMILANG

Rabu, 16 Maret 2016

DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT

Keberhasilan seseorang berdiri dipuncak popularitas, tidak serta merta menjadikan itu sebagai kesempatan baginya untuk berlaku congkak, dengan menunjukkannya lewat sikap dan perbuatan di kehidupannya sehari-hari. 

Setiap orang perlu berpikir, bahwa keberhasilan yang telah mereka raih, esok atau lusa bisa saja mengalami degradasi, sebab hari akan terus berganti, dimana hari esok tak satupun  yang tau apa yang akan terjadi.

Berhasil membangun diri menjadi setara dengan masyarakat madani, bukan berarti berhak untuk bicara semena-mena, tanpa memandang orang, waktu dan tempat.

Sebaiknya, keberhasilan justru membuat seseorang mampu membangun diri menjadi insan yang rendah hati, sebab insan yang rendah hati, mempunyai peluang besar untuk merebut perhatian orang dalam jumlah yang besar.

SALAM GEMILANG

Selasa, 15 Maret 2016

HARI BISA SAJA SAMA, SUASANA PASTILAH BEDA

Setiap insan memang sudah memiliki rejeki sendiri-sendiri, tetapi jangan pernah berharap jika rejeki hari ini selalu sama dengan rejeki hari esok. 

Belajarlah menyisihkan sebagian pendapatan hari ini untuk persediaan hari esok, siapa tau pendapatan hari esok tidak cukup untuk kebutuhan hari itu.

Seringkali pendapatan pada hari-hari yang telah lalu, oleh manusia dijadikan ukuran untuk pendapatan hari yang sama pada hari ini. 

Oleh karena itu, tak sedikit orang akhirnya kecewa, lalu seakan menyalahkan hari ini mengapa tak sebaik hari yang sama di hari lalu. 

Harus disadari, bahwa pendapatan hari ini tidaklah selalu sama, dengan pendapatan pada hari-hari yang sama di masa lampau.

SALAM GEMILANG.

Senin, 14 Maret 2016

JANGAN LUPAKAN MASA DEPAN HANYA KARENA NAFSU HARI INI

Menikmati hasil jerih payah itu perlu, bahkan sangat perlu, tetapi melakukannya tidak dengan cara yang "excessive enjoy". 

Tidak sedikit orang akhirnya mengalami kebangkrutan, karena tidak mampu mengendalikan uang mereka dengan baik.

SALAM GEMILANG.

Minggu, 13 Maret 2016

DIRANTAU TAK DIANGGAP PULANG TAK DIAKU

Yang pasti, tak seorangpun pernah bercita-cita untuk pergi merantau jika di negeri sendiri bisa hidup lebih layak. Kenyataan itu terjadi tidak lain karena keinginan untuk memperbaiki taraf hidup, agar kelak menjadi lebih baik. 

Tetapi para perantau lebih sering mendapat perlakuan tidak adil, baik ditempat dimana mereka merantau, maupun ketika mereka kembali ke kampung halamannya sendiri. Tidak diketahui apa yang mendorong sehingga para perantau selalu diperlakukan seperti itu, seolah peristiwa semacam itu dianggap sebagai peristiwa alam, yang harus diterima oleh siapapun yang telah memutuskan untuk hidup menjadi seorang perantau.

Setiap orang tentu akan berusaha untuk selalu menjaga budaya leluhurnya, walaupun mereka harus tinggal di negeri orang. Tetapi, tidak semua negeri mau bertoleransi dengan budaya yang datang dari luar daerah, dan tak jarang kemudian memicu penduduk asli untuk berlaku intoleran terhadap para perantau. Oleh karena itu, para perantau hendaklah berusaha untuk memahami situasi, dan berusaha untuk menselaraskan budaya asal dengan budaya setempat.

Agar budaya leluhurnya dapat diterima ditempat dimana para perantau berada, dengan berat hati kemudian para perantau merevisi, bahkan menghilangkan bagian dari budaya itu, sehingga budaya para perantau sudah tidak serupa dengan aslinya. Semua itu dilakukan, bagaimana agar perantau dapat diterima ditempat, sekaligus menjaga identitas dan budaya mereka di negeri orang.

Budaya perantau yang sudah tidak lagi serupa dengan aslinya, ternyata juga tidak dapat diterima begitu saja oleh mereka yang masih tinggal menetap di kampung halaman. Seringkali para perantau, menerima perlakuan tidak adil dari mereka yang masih tinggal menetap di kampung halaman, dengan menjatuhkan tuduhan sebagai komunitas insan perusak tatanan adat istiadat, yang mempertontonkan budaya sebagai identitas bangsa, dalam bentuk dan rupa yang tak sama dengan aslinya.

SALAM GEMILANG

Sabtu, 12 Maret 2016

JANGANLAH KESALAHAN YANG SAMA TERULANG DAN TERJADI BERULANG KALI

Kesalahan adalah pengalaman yang sangat berharga, yang seharusnya menjadi  cermin pada proses hidup selanjutnya. 

Dengan cermin itu, diharapkan kesalahan dimasa lalu tidak lagi terulang pada kehidupan sekarang dan hidup yang akan datang.

Kesalahan memilih dan memutuskan untuk melalui salah satu jalan dalam sebuah proses hidup, adalah salah satu penyebab yang melahirkan sebuah kegagalan. 

Oleh sebuah kesalahan, tak terhitung waktu yang terbuang percuma, tak terkira pula materi yang musnah sia-sia.

SALAM GEMILANG

Jumat, 11 Maret 2016

HENDAKLAH MANUSIA SALING MENGASIHI SATU DENGAN YANG LAIN

Ada banyak peristiwa yang menunjukkan, bahwa manusia akhirnya terjebak menjadi insan yang egois, yang selalu menuntut kepentingan hanya untuk dirinya sendiri, tanpa pernah berpikir untuk mendahulukan kepentingan bersama, apalagi kepentingan orang lain.

Mereka cenderung memaksakan kehendak, ketika kasus itu bersinggungan dengan ideologi atau kelompok, apalagi dengan dirinya sendiri. Mereka tidak peduli jika kasus itu kemudian meningkat menjadi krisis kemanusiaan, asal keinginan dan kepentingan mereka tercapai.

SALAM GEMILANG

Kamis, 10 Maret 2016

TANPA KEBERANIAN UNTUK BERKORBAN, KEBENARAN TAKKAN PERNAH BISA DITEGAKKAN

Jangan berharap hidup didalam keadilan, jika kebenaran selalu disembunyikan. Kebenaran adalah kejujuran yang membutuhkan transparansi, tidak ada yang ditutup-tutupi. 

Tetapi usaha menegakkan kebenaran tidaklah mudah. Tak sedikit orang yang tidak suka kebenaran itu diungkap secara terbuka. Berdasarkan itu pula, menjadi sulit untuk mengangkat kebenaran dari tempat dimana kebenaran itu disembunyikan.

Butuh figur yang memiliki kepedulian tinggi, berani berkorban menembus ruang, untuk menemukan tempat dimana kebenaran itu disembunyikan.  

Hanya dengan cara itu, kebenaran berpeluang besar untuk bisa diungkap.

Mereka tau apa yang dia tau, tetapi mereka dan dia berusaha untuk pura-pura tidak tau. Hal itu dilakukan agar mereka dan dia terhindar dari kewajiban untuk mempertanggung jawabkan perbuatan jahat yang melibatkan mereka dan dia.

Begitulah kebanyakan manusia berperilaku, berani berbuat tak berani bertanggung jawab.

SALAM GEMILANG