Jangankan berbuat benar, berbuat baikpun tak
pernah. Kalaupun ada perbuatan baik, itu dilakukan karena ada maunya. Jika
tidak ada balas jasa, tidak ada perbuatan baik. Demikianlah sebagian orang
bersikap, jika dihadapkan kepada rencana perbuatan baik. Jika berbuat baik saja
sudah tak mau, bagaimana mungkin berbuat benar.
Berbuat baik tak perlu harus menunggu. Jika hari ini boleh berbuat baik,
mengapa harus menunggu hari esok. Lakukanlah pekerjaan itu sepanjang ia baik
bagi sesama. Tak perlu mengatur rencana, jika pekerjaan itu sungguh dibutuhkan
pada saat ini. Dengan berbuat baik, maka peluang berbuat benar terbuka
lebar.
Banyak orang suka bicara keras tentang kebenaran, tetapi tak suka melakukan.
Mereka akan menentang dengan lantang, jika menemukan orang lain berperilaku
tidak benar. Tetapi mereka sendiri tidak legowo, saat perilaku tak bernar
mereka mendapat kritik dari orang lain.
Manusia senang berteriak jika kebenaran selalu dinomor duakan. Tetapi akan
mendahulukan orang lain, jika tiba giliran untuk melakukannya. Karena ia tau
kegiatan itu hanyalah perbuatan yang tak menguntungkan, apalagi jika sampai
memerlukan pengorbanan.
Hanya mereka yang berusaha untuk benar dalam perkara-perkara yang kecil, akan
berusaha juga untuk benar dalam perkara-perkara yang besar. Barangsiapa tidak
benar dalam perkara-perkara yang kecil, ia juga tidak akan benar dalam
perkara-perkara yang besar.
Manusia yang berjalan di jalan orang benar, dan tidak duduk dalam kumpulan para
pencemooh, mereka akan seperti pohon yang tumbuh di tepi aliran air, yang
menghasilkan buah pada musimnya. Daunnya tidak akan layu dan apa saja yang
diperbuatnya akan selalu berhasil.
Berbuat benar sudah pasti baik bagi semua orang, walau pada saat tindakan itu
diwujudkan selalu ada orang merasa diperlakukan tidak adil.
SALAM GEMILANG