Kamis, 05 November 2015

SAAT MENANGISPUN IA HARUS TERTAWA

Pramuria adalah profesi yang pada prakteknya dilapangan, lebih sering menyajikan mimik muka yang tidak seirama dengan suasana hati. Profesi ini menuntut para pelakunya untuk selalu tampak ceria, sekalipun mereka sedang dirundung malang.

Adalah peseko (baca ... pekerja seks komersial), yang dengan segala keterpaksaan harus melakukan pekerjaan mereka, dimana mereka sendiri sesungguhnya tidak menginginkan pekerjaan itu. 

Tuntutan hidup yang membutuhkan biaya, memaksa mereka untuk kembali dan kembali lagi ke lembah nista itu. 

Dibalik pekerjaan mereka sebagai peseko, mereka memiliki cita-cita yang sangat mulia. Walau status hanyalah seorang peseko, mereka berkeinginan keras untuk menghantar putera/puteri mereka ke tempat dimana ditemukan hidup yang lebih terhormat. 

Untuk cita-citanya itulah, seseorang dengan terpaksa harus menceburkan dirinya ke dalam lumpur nista. Tertawa dihadapan para pelanggan walau sesungguhnya hati mereka menjerit.

Percayalah pembaca yang budiman ... mereka pasti terus meronta ingin melepaskan diri, meninggalkan status itu sejauh mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar